Cerita Sopir Ambulans Jenazah Corona, Waswas di Jalan, Hadapi Kerumunan Warga di Pemakaman

Cerita Sopir Ambulans Jenazah Corona, Waswas di Jalan, Hadapi Kerumunan Warga di Pemakaman
Sopir ambulans dan petugas memakamkan jenazah COVID-19 beberapa waktu lalu. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Jatim

"Bagi yang saat ini sedang berkumpul dengan keluarga, manfaatkan waktu itu dengan baik. Kami sangat ingin dengan keluarga, tapi sekarang masih tidak bisa karena harus menjalankan tugas ini," katanya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi para petugas kesehatan yang mendapat tugas khusus mengantar jenazah yang terkonfirmasi positif COVID-19 ke tempat peristirahatan terakhir.

Mantan Menteri Sosial itu, juga bersyukur ketika mendengar mayoritas masyarakat di Jawa Timur bisa menerima kehadiran jenazah positif COVID-19 sehingga proses pemakaman bisa berjalan lancar.

Meski begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur merasa perlu menyediakan lahan pemakaman bagi jenazah pasien COVID-19, untuk berjaga-jaga seandainya ada warga di tempat asal yang menolaknya.

Saat ini, telah disiapkan lahan milik Perhutani yang ada di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk tempat pemakaman jenazah pasien COVID-19.

"Areal pemakaman yang telah kami siapkan berjarak minimal 50 meter dari sumber air dan 500 mater dari permukiman warga. Kami tidak bisa menyebutkan satu persatu titik lokasinya," katanya.

Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu malah berharap lahan pemakaman yang telah disiapkan agar tidak pernah digunakan.

"Karena jenazah pasien positif COVID-19 yang akan dikebumikan telah melalui beberapa prosedur, seperti dibungkus plastik khusus, dimasukkan peti dan tidak boleh dibuka. Maka kami harap masyarakat bisa menerima agar jenazah bisa dikebumikan di pemakaman tempat asalnya," katanya.

Para dokter, perawat, dan sopir ambulans pembawa jenazah pasien virus corona COVID-19, tugasnya sungguh mulia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News