Cerita Sosok Ayahnya, Lalu Muhammad Zohri Menangis

Cerita Sosok Ayahnya, Lalu Muhammad Zohri Menangis
Lalu Muhammad Zohri (tengah) melatih teknik startnya bersama sprinter lainnya, April lalu. Foto: ZOHRI FOR LOMBOK POST.

Selama tiga bulan, celana itu saja yang dia gunakan. Sementara nasib sepatunya lebih nahas lagi. Sepatu itu sudah robek setelah dua pekan dipakai Zohri berlatih. Anda yang tinggal di Lombok Utara pasti tahu, bagaimana kualitas sepatu yang dibeli di pasar tradisional. Maka, jadilah Zohri latihan tanpa menggunakan sepatu.

”Kalau celana itu setelah latihan saya cuci langsung. Nah, kalau menjelang sore, celana itu sudah kering. Selesai latihan sore, celana itu saya cuci lagi, saya jemur lagi. Begitu seterusnya,” kenangnya.

Seminggu berlatih tanpa sepatu, pelatih PPLP I Komang Budagama memberikannya sepatu ket dan baju latihan. ”Saya senang sekali waktu menerima semua itu,” ungkapnya.

Saat diberikan sepatu itu, Komang menasihati Zohri untuk tetap semangat berlatih. ”Saya diberikan sepatu itu menggunakan syarat. Yaitu, harus rajin latihan dan berani menyelesaikan program,” ujarnya.

Setelah empat bulan berlatih di PPLP, akhirnya Zohri mendapatkan fasilitas. Dia mendapatkan baju PPLP, celana panjang, sepatu spike, dan sepatu sekolah.

Namun, kualitas sepatu spike tak terlalu kuat. Baru digunakan tiga bulan, sepatu tersebut sudah sobek. Sehingga, Zohri harus meminjam sepatu ke rekan sekamarnya. Namanya Zubaidi. Ukuran kaki Zohri kebetulan sama.

Saat itu, program latihan yang diberikan pelatih sangat berat. Sebab, program latihan itu untuk persiapan Popnas 2017. Pada akhir 2016, sebelum pelaksanaan Popnas, sang ayah dipanggil Yang Kuasa karena sakit Tifus.

Saat ayahnya masih sakit, konsentrasi Zohri berlatih sempat terganggu. Dia tidak tenang berlatih saat itu. Karena tidak konsen berlatih, Zohri pun pulang. Dia menunggu ayahnya yang sedang sakit. Sepekan di rumah, sang ayah menghembuskan napas terakhir.

Lalu Muhammad Zohri menangis saat bercerita tentang ayahnya, Lalu Ahmad, dan detik-detik sosok pemberi semangatnya itu mengembuskan napas terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News