Cerita Tenaga Pendidik Selama Pandemi COVID-19 untuk Menyampaikan Pengajaran

Cerita Tenaga Pendidik Selama Pandemi COVID-19 untuk Menyampaikan Pengajaran
Dialog Produktif menyambut Hari Guru Nasional dengan tema Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (25/11). Foto: dok. KPCPEN

jpnn.com, JAKARTA - Dosen Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi STKIP Pasundan Deswita Supriyatni menyebutkan, proses belajar mengajar selama pandemi COVID-19 dilaksanakan secara virtual.

Dari situ, hambatan yang ditemui biasanya berupa gangguan koneksi.

Deswita mengungkapkan itu dalam acara Dialog Produktif menyambut Hari Guru Nasional dengan tema Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (25/11). 

"Sekarang mau tidak mau harus melalui teknologi media atau tatap muka secara virtual. Hambatannya adalah ketika para mahasiswa yang ada di daerah tidak bisa menyimak maksimal karena terjadi gangguan koneksi internet," kata Deswita.

Selain itu, ujar dia, hambatan lain berupa sisi finansial. Utamanya untuk menyiapkan uang ekstra membayar kuota internet.

Deswita mengaku, harus mengatur ulang perencanaan keuangan keluarganya saat masa pandemi COVID-19. Pasalnya, biaya paket internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi dirinya.

Kemudian untuk mendukung semua itu, pemerintah pusat hadir melalui program Bantuan Kuota Data Internet bagi tenaga pendidik dan peserta didik. 

Kementerian Pendikan dan Kebudayaan telah memberikan Bantuan Kuota Data Internet kepada 1,9 juta guru, 166 ribu dosen, 3,8 juta mahasiswa, dan 29,6 juta siswa sekolah. 

Tenaga pendidik harus mengatur ulang perencanaan keuangan keluarganya saat masa pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News