Cetak Sawah Baru di Kalimantan, Butuh Rp 9 Triliun

Cetak Sawah Baru di Kalimantan, Butuh Rp 9 Triliun
Cetak Sawah Baru di Kalimantan, Butuh Rp 9 Triliun
Terpisah, rektor Unmul Zamrudin membenarkan kegagalan proyek pencetakan sawah seluas sejuta hektare di Kalteng disebabkan alasan yang dikemukakan Nanang tersebut. "Waktu itu, seharusnya ada sinergi antara teknologi pertanian yang ada, dengan kondisi alam yang akan jadi proyek percontohan itu," kata Zamrudin.

 

Atas dasar inilah, untuk program terbaru ini, Unmul dilibatkan dalam melakukan studi kelayakan pencetakan sawah baru di Kabupaten Bulungan. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui teknologi apa yang paling sesuai diterapkan, termasuk juga menentukan bibit padi yang tepat. "Sebab tanah di Kaltim kadar asamnya sangat tinggi, jadi teknologi pertanian di Jawa tak mungkin bisa langsung diterapkan," jelas Zamrudin.

 

Investasi pencetakan sawah rencananya dilakukan tiga BUMN, yakni PT Pupuk Sriwijaya, PT Pertani, dan PT Sang Hyang Sri. Daerah di Kaltim yang akan dipilih adalah Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan Bulungan. Sistem pengairan yang diterapkan kemungkinan besar tadah hujan atau pasang surut. "Mahasiswa kita tiap praktikum menggunakan sistem itu jadi kemungkinan besar tak terlalu susah menerapkannya," tambah Zamrudin. (pra/far)

JAKARTA - Rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mengembalikan swasembada beras dengan cara mencetak sawah baru di beberapa daerah, direspons anggota


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News