Chevron Hentikan Pengeboran di Rokan, Produksi Migas Diprediksi Bakal Anjlok

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyayangkan penghentian pengeboran Chevron di Blok Rokan sejak 2019.
Pasalnya penghentian tersebut berpengaruh besar terhadap penurunan produksi migas nasional.
“Chevron sudah menghentikan pengeboran, padahal mereka masih kontraktor di sana dan baru berakhir pada 2021. Ini sangat mengganggu stok migas nasional," kata Mamit.
Padahal, selama ini sumbangan Blok Rokan cukup besar, bahkan terbesar kedua setelah Blok Cepu. Rokan juga memiliki cadangan minyak yang luar biasa.
“Jadi masih ada potensi besar di sana. Bahkan sebenarnya, masih ada sejumlah sumur yang belum digarap oleh Chevron,” imbuhnya.
Bahkan menurut Mamit, kalau penghentian pengeboran ini berlanjut, maka potensi penurunan produksi migas akan kembali terjadi 2020 ini.
Penghentian pengeboran sumur Rokan oleh Chevron juga menyulitkan Pertamina untuk menaikkan produksi, ketika perseroan mulai menggarap Rokan pada 2021.
Harusnya, alih kelola Rokan berkaca pada Mahakam. Ketika itu kontraktor lama juga menghentikan pengeboran pada masa transisi.
Chevron sudah menghentikan pengeboran, padahal mereka masih kontraktor di sana dan baru berakhir pada 2021. Ini sangat mengganggu stok migas nasional.
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari