China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem 'Kredit Sosial'

Mereka yang berada di skor bawah dapat dikunci dari masyarakat dan dilarang bepergian, atau dilarang mendapatkan kredit atau pekerjaan pemerintah.
Sistem ini akan diterapkan oleh sistem pengawasan berteknologi tinggi terbaru saat China mendorong untuk menjadi pemimpin dunia dalam kecerdasan buatan.
Kamera pengintai akan dilengkapi dengan pengenalan wajah, pemindaian tubuh, dan pelacakan geografis untuk memberikan pandangan konstan terhadap setiap warga negara.
Aplikasi ponsel cerdas juga akan digunakan untuk mengumpulkan data dan memantau perilaku online sehari-hari.
Kemudian, data besar dari sumber yang lebih tradisional seperti catatan pemerintah, termasuk pendidikan dan medis, penilaian keamanan negara dan catatan keuangan, akan dimasukkan ke dalam skor individu.
Percobaan kredit sosial sekarang dalam berbagai tahap pengembangan di setidaknya selusin kota di seluruh China.
Beberapa perusahaan bekerja dengan negara untuk menasionalkan sistem, mengoordinasi dan mengonfigurasi teknologi, dan menyelesaikan algoritma yang akan menentukan skor warga negara.
Ini mungkin proyek rekayasa sosial terbesar yang pernah dicoba, suatu cara untuk mengendalikan dan memaksa lebih dari satu miliar orang.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina