China Bantah Masukkan Sejuta Muslim Uighur ke Kamp Pendidikan

Gay McDougall, anggota Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial PBB, memperkirakan 2 juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya dipaksa masuk "kamp-kamp indoktrinasi politik" di wilayah otonomi Xinjiang barat.
Dia menyebut kamp-kamp tersebut sebagai "zona tanpa hak-hak azasi".
"Ada perkiraan lebih satu juta orang ditahan dalam apa yang disebut pusat kontra-ekstremisme," katanya.
"Dua juta lainnya dipaksa masuk ke kamp-kamp pendidikan ulang untuk indoktrinasi politik dan budaya," tambah McDougall.
Dia mengatakan warga Uighur dan Muslim lainnya diperlakukan sebagai "musuh negara" semata-mata karena identitas etnis dan mereka.
Menurut McDougall, lebih dari 100 mahasiswa Uighur yang kembali belajar dari negara lain termasuk Mesir dan Turki telah ditahan. Bahkan, katanya, beberapa mahasiswa itu meninggal dalam tahanan.
Tuduhan-tuduhan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk kelompok Chinese Human Rights Defenders.
Kelompok ini dalam laporannya bulan lalu menyebutkan 21 persen dari seluruh penangkapan orang di China pada tahun 2017 terjadi di Xinjiang.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas