China Buka Kamp Indoktrinasi di Wilayah Muslim Xinjiang

Transformasi melalui pendidikan, menurut peneliti tersebut, "adalah obat permanen".
Pengawasan penuh dilakukan terhadap penduduk di Xinjiang yang dihuni sekitar 12 juta Muslim, termasuk etnis Uighur dan Kazakh.
Membuka website asing, menerima telepon dari kerabat di luar negeri, salat secara rutin atau menumbuhkan janggut, semuanhya bisa berisiko dibawa ke kamp indoktrinasi politik, atau penjara, atau keduanya.
Sistem interniran baru ini penuh kerahasiaan, tanpa data yang tersedia secara publik tentang jumlah kamp atau tahanan.
Departemen Luar Negeri AS memperkirakan mereka yang ditahan "setidaknya puluhan ribu orang".
Sebuah stasiun TV di Turki yang dikelola oleh warga Xinjiang di pengasingan mengutip dokumen pemerintah yang bocor, mengatakan hampir 900.000 orang telah ditahan.
AP
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan