China Buka Kamp Indoktrinasi di Wilayah Muslim Xinjiang

Ditanya mengenai kamp-kamp itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, "belum mendengar" tentang situasi itu.
Ketika ditanya mengapa orang non-Tionghoa ditahan, dikatakan bahwa Pemerintah China melindungi hak orang asing di Tiongkok dan mereka juga harus taat hukum.
Para pejabat Cina di Xinjiang tidak menanggapi permintaan wawancara.
Namun, potongan-potongan dari media pemerintah menunjukkan kepercayaan diri para pejabat Xinjiang berpegang pada metode yang menurut mereka efektif mengekang ekstremisme agama.
Jaksa ternama China, Zhang Jun, mendesak otoritas Xinjiang bulan ini untuk memperluas "transformasi melalui pendidikan" dalam "upaya habis-habisan" memerangi separatisme dan ekstremisme.
Diperkirakan puluhan ribu tahanan

Dalam publikasi sebuah jurnal pemerintah pada Juni 2017, seorang peneliti dari Sekolah Partai Komunis Xinjiang melaporkan sebagian besar dari 588 peserta yang disurvei tidak tahu kesalahan apa yang telah mereka lakukan ketika dikirim untuk dididik ulang.
Tetapi pada saat dibebaskan, hampir semua (98,8 persen) telah belajar kesalahan mereka, kata jurnal itu.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan