China Dituduh Mengambil Organ Tubuh Tahanan Pengikut Falun Gong

Selaku ketua dari tribunal adalah Sir Geoffrey Nice, yang pernah bekerja di tribunal kejahatan internasional untuk negara bekas Yugoslavia. Ia juga pernah memimpin penuntutan mantan presiden Serbia, Slobodan Milosevic.
"Kesimpulannya menunjukkan bahwa sangat banyak orang yang mati secara mengerikan tanpa alasan," katanya.
Juru bicara kedutaan China di London mengatakan peraturan pemerintah China menyebutkan donasi organ manusia harus dilakukan sukarela dan tanpa pembayaran.
Skeptis soal temuan pengambilan organ

China di masa lalu mengatakan bahwa "organ-organ yang ditransplantasikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang etis" dan "kami bersikeras bahwa warga China secara sukarela menyumbangkan organ-organ mereka setelah meninggal".
Benjamin Penny, seorang pakar gerakan keagamaan dan spiritual di China, yang juga profesor di Australian National University pernah mengatakan kepada ABC tahun lalu bahwa kurangnya bukti dan kepercayaan pada kesaksian membuat situasi menjadi sulit untuk diuraikan.
"Pandangan saya soal ini adalah saya belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu benar terjadi. Tetapi saya juga belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu tidak terjadi," kata Dr Penny.
Tetapi pembela hak asasi manusia, David Kilgour yang memberikan kesaksian di tribunal mengatakan kepada program The World ABC bahwa praktik tersebut semakin buruk.
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya