China Kembali Sewot kepada Amerika Cs, Ini Pemicunya

China Kembali Sewot kepada Amerika Cs, Ini Pemicunya
Presiden AS Joe Biden (tengah) , Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kanan) dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel berpose untuk foto bersama selama KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, 11 Juni 2021.Foto: ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/Pool/pri.

"Kami akan dengan tegas membela kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional kami, dan dengan tegas melawan semua jenis ketidakadilan dan pelanggaran yang dijatuhkan pada China."

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pernyataan pada Minggu dari G7 adalah langkah maju yang signifikan bagi kelompok itu ketika para pemimpin berkumpul untuk "melawan dan bersaing" dengan China pada tantangan mulai dari menjaga demokrasi hingga perlombaan teknologi.

Kedutaan China mengatakan G7 harus melakukan lebih banyak hal kondusif untuk mempromosikan kerja sama internasional daripada menciptakan konfrontasi dan gesekan secara artifisial.

"Kami mendesak Amerika Serikat dan anggota G7 lainnya untuk menghormati fakta, memahami situasi, berhenti memfitnah China, berhenti mencampuri urusan dalam negeri China, dan berhenti merugikan kepentingan China."

Kedutaan itu juga mengatakan upaya mencari asal muasal pandemi COVID-19 tidak boleh dipolitisasi, setelah G7 dalam pernyataan yang sama menuntut penyelidikan penuh dan menyeluruh atas asal muasal virus corona di China.

Kelompok ahli gabungan tentang virus antara China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penelitian secara independen dan mengikuti prosedur WHO, tambah kedutaan.

"Politikus di Amerika Serikat dan negara-negara lain mengabaikan fakta dan sains, secara terbuka mempertanyakan dan menyangkal kesimpulan dari laporan kelompok ahli bersama, dan membuat tuduhan yang tidak masuk akal terhadap China," kata kedutaan China. (ant/dil/jpnn)

 

Pemerintah China menganggap sikap G7 sebagai campur tangan besar dalam urusan internal negara itu, dan mendesak kelompok itu untuk berhenti memfitnah China.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News