China Makin Agresif, AS Setuju Dukung Angkatan Laut Taiwan

China Makin Agresif, AS Setuju Dukung Angkatan Laut Taiwan
Arsip - Personel angkatan laut Taiwan melambaikan tangan di atas kapal dukungan tempur cepat Panshi di pangkalan AL di Kaohsiung, Taiwan, 21 Maret 2017. (ANTARA/Reuters/Tyrone Siu/as)

jpnn.com, WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat telah menyetujui rencana penjualan suku cadang senilai 120 juta dolar AS (Rp 1,75 triliun) untuk membantu Taiwan merawat armada kapal perangnya.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan lewat pernyataan pihaknya telah mengirimkan sertifikasi yang diperlukan ke Kongres setelah ada persetujuan dari Departemen Luar Negeri. Penjualan itu dibuat berdasarkan permintaan kedutaan de facto Taiwan di Washington.

DSCA mengatakan penjualan itu mencakup suku cadang dan perbaikan bagi kapal dan sistem kapal, bantuan teknis logistik, serta dukungan teknis dan logistik bagi perwakilan pemerintah AS dan kontraktor.

"Rencana penjualan itu akan berkontribusi pada kesinambungan armada kapal permukaan milik pihak penerima, meningkat kemampuan mereka untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," kata DSCA dalam pernyataan, Rabu.

Badan itu menambahkan suku cadang tersebut akan bersumber dari "pemasok resmi AL AS dan/atau cadangan AL AS".

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan kesepakatan itu diharapkan mulai berlaku bulan ini. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada AS atas dukungannya dalam membantu Taiwan melindungi diri sendiri.

Mengingat aktivitas kapal perang China yang meningkat baru-baru ini di laut dan ruang udara di sekitar Taiwan, kata kemhan, suku cadang kapal yang disetujui penjualannya oleh AS akan membantu merawat armada angkatan laut pulau itu.

"...dan memenuhi kebutuhan aktual dalam tugas-tugas kesiapan tempur," kata kemhan Taiwan.

Amerika Serikat, seperti banyak negara lain, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Namun, Washington telah menjadi pendukung terbesar militer Taipei

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News