China Tak Ingin Negara Barat Lepas dari Ketergantungan Ekonomi

China Tak Ingin Negara Barat Lepas dari Ketergantungan Ekonomi
Pemandangan pada salah satu pelabuhan logistik di China. Moneter Internasional (IMF) menyebut China akan terus menjadi kontributor utama bagi pembangunan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Foto: ANTARA/Xinhua

jpnn.com, BEIJING - Perdana Menteri China Li Qiang pada Selasa menyatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang "politisasi" ekonomi dan perdagangan, dan berjanji akan meningkatkan keterbukaan.

Saat menyampaikan pidato dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia atau Summer Davos di Tianjin, China, Li menekankan pentingnya keterbukaan dan kerja sama dalam ekonomi dunia.

Dia juga memperingatkan Barat yang berupaya untuk menghilangkan risiko atau mengurangi ketergantungan ekonomi pada China. Li menyebut langkah Barat itu tidak berdasar.

"Pemerintah dan organisasi-organisasi terkait seharusnya tidak melampaui batas diri mereka sendiri, apalagi melampaui konsep risiko dan mengubahnya menjadi alat ideologis," kata Li.

Dia mendesak komunitas internasional bekerja sama "untuk menjaga industri global dan rantai pasokan tetap stabil, lancar dan aman" sehingga hasil globalisasi bisa turut dirasakan ke berbagai negara dan kelompok masyarakat dengan cara yang adil.

Li juga memastikan bahwa China akan menjunjung tinggi ekonomi pasar dan mendukung perdagangan bebas untuk menciptakan dunia dengan masa depan ekonomi yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Pernyataan Li itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan perlunya "mengurangi risiko dan memperluas" hubungan negaranya dengan China, dibandingkan memutuskan hubungan dengan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pada Mei, Biden dan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) lainnya juga menyebutkan pengurangan risiko dalam pernyataan bersama mereka setelah pertemuan puncak di Hiroshima, Jepang.

Perdana Menteri China Li Qiang pada Selasa menyatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang politisasi ekonomi dan perdagangan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News