CIMB Sekuritas Siap Jadi Pembeli Siaga Rights Issue BTN
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) merilis prospektus final penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.
Hal itu dirilis setelah perseroan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan isi prospektus, BTN menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,4 miliar saham baru. Jumlah tersebut lebih sedikit dari target yang tertera pada prospektus awal, yakni sebanyak banyaknya 4,6 miliar lembar saham.
Meski jumlah saham baru yang diterbitkan menjadi lebih sedikit, namun target perolehan dana tetap sama, yakni Rp 4,13 triliun.
Hal ini mengindikasikan tingginya respons pasar sehingga harga pelaksanaan right bisa ditetapkan di level terbaik dan jumlah saham baru yang diterbitkan tidak perlu sebanyak rencana awal.
Manajemen menetapkan rasio rights 100.000.000 : 32.525.443. Artinya, setiap pemilik 100 juta lembar saham akan mendapatkan 32.525.443 rights, yang bisa dikonversi menjadi saham baru.
Jumlah saham baru ini setara 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Untuk mendapatkan rights ini, investor mesti memperhatikan tanggal cum date yang ditetapkan perseroan yakni pada 22 Desember 2022.
Jika ingin meraup cuan dari rights issue BBTN, belilah saham perusahaan ini paling lambat 22 Desember 2022.
- Kasus Investasi Bodong di BTN, Ombudsman Gelar Pertemuan dengan OJK, LPS & Kementerian BUMN
- BTN Berkomitmen Menindak Tegas Setiap Pelanggaran Hukum
- BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon
- BTN Raih Best Savings Bank Award 2024 di Thailand
- Nasabah BTN Jadi Korban Investasi Bodong, Pengamat Perbankan Merasa Heran
- Dana Nasabah Dituding Hilang, BTN Tegas Beri Jawaban Begini