Cinta Pertama Berkah Bu Nyai

Oleh Dahlan Iskan

Cinta Pertama Berkah Bu Nyai
Dahlan Iskan.

”Saya pernah tanyakan itu. Ketika dia sudah jadi istri saya,” jawabnya.

”Apa jawaban Faradiba?” tanya saya lagi.

”Katanya…. saya ganteng sekali…,” jawab Maftuh.

”Dan katanya… saya baik,” tambahnya.

Sumpah. Ia memang ganteng. Dengan kumis dan jambang yang tipis.

Waktu itu Maftuh berumur 23 tahun. Faradila 21 tahun. Lalu kontak-kontakan. Pacaran. Calon mertua tidak mempersoalkan status pekerjaan calon menantunya. Lebih melihat kepribadiannya.

Tahun itu juga mereka kawin. Tahun berikutnya punya anak. Sambil Faradiba terus kuliah. Tidak jadi di kedokteran hewan. Juga tidak jadi di Unair. Meski sudah terlanjur kuliah satu semester.

Pindah ke kedokteran umum. Pindah ke UWK. “Saya yang minta dia untuk ke kedokteran. Masa depan bisa lebih baik. Untuk memperbaiki nasib keluarga,” ujar Maftuh.

Ia akan tetap jadi sopir taksi. Biarpun istrinya jadi dokter. Sebentar lagi. Bangga sekali ia dengan istrinya. Calon dokter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News