Citayam Fashion Week
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Era digital membongkar semua yang awalnya menjadi kemapanan--dan menjadi privilese kelas tetentu—menjadi terakses oleh setiap orang.
Paris Fashion Week, London Fashion Week menjadi ikon budaya modern yang menjadi bagian dari budaya avant garde yang hanya dimiliki dan ditonton oleh sekalangan elite terbatas, tetapi era digital menggugurkan elitisme itu.
Para selebritas Indonesia mencari identitas dengan beramai-ramai datang ke Paris Fashion Week. Mereka hanya jalan-jalan saja di sekitar lokasi dan kemudian mengunggah aktivitasnya di media sosial. Dengan begitu mereka merasa bangga bisa menjadi bagian dari budaya fashion global.
Apa yang mereka cari kalau bukan ingin viral? Tidak ada lain kecuali viral.
Eksistensi manusia digital ditentukan oleh eksistensinya di dunia maya.
Setiap hari manusia digital bekerja ekstra keras melakukan apa saja supaya eksistensinya diakui dan tetap terjaga di dunia maya.
Aku klik maka aku ada. Eksistensi manusia tidak lagi ditentukan oleh pikirannya.
Descarters mengatakan ‘’Aku berpikir, karena itu aku ada’’, Cogito ergo sum, I think therefore I am.
Fenomena Citayam Fashion Week tengah menghebohkan jagat maya. Ada juga yang menyebutnya sebagai Citayam Wave atau Citayam Fashion Show.
- Tampil di Ajang Paris Fashion Show, Evelyn Witono Putri Gandeng Bejo Jahe Merah
- Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru Matangkan Persiapan Swarna Songket Nusantara di Palembang
- Komitmen Terhadap SMK3, PCP Tower di SCBD Jakarta Raih Sertifikasi ISO
- Sany Memperkenalkan Solusi Pemadam Kebakaran untuk Kota Padat
- Fahad Haydra Perankan Sosok Anies Baswedan, Turunkan Berat Badan 5 Kg
- Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU