Corona Mengamuk di Malioboro, Banyak Korban, Sudah Ada yang Meninggal

Corona Mengamuk di Malioboro, Banyak Korban, Sudah Ada yang Meninggal
Anggota Brimob Polda D.I Yogyakarta menyemprotkan disinfektan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Kamis (10/9). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/nz

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kasus positif COVID-19 di kawasan pedagang kaki lima Malioboro Yogyakarta terus berkembang usai tambahan satu pedagang yang terkonfirmasi terpapar virus corona jenis baru itu.

“Totalnya ada sebelas temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Malioboro dengan satu pedagang yang meninggal dunia,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu (16/9).

Meskipun demikian, lanjut dia, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta belum bisa memastikan apakah sebelas kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di pedagang kaki lima (PKL) Malioboro tersebut berasal dari sumber penularan yang sama.

“Saat ini, kami masih lakukan penelusuran dari mana pedagang ini terpapar virus. Apakah dari kasus pertama yang muncul di Malioboro atau dari kasus lain. Kami masih 'tracing' dan telusuri kasusnya,” katanya.

Dari kasus terkonfirmasi positif kemudian dilakukan penelusuran terkait dengan kontak erat setiap pasien.

“Saat ini pun, proses 'tracing' terus dilakukan. Jumlahnya cukup banyak karena 'tracing' kemudian diperluas. Tidak hanya dengan kontak erat tetapi juga pedagang lain secara acak,” katanya.

Perluasan penelusuran dengan metode acak tersebut dilakukan untuk memperbanyak sampel uji usap sebagai upaya pencegahan perluasan penularan virus corona di kawasan tersebut.

PKL di Malioboro dan seluruh komunitas di kawasan utama wisata tersebut juga diminta untuk tetap disiplin menjalankan seluruh protokol kesehatan.

Belum bisa dipastikan apakah kasus terkonfirmasi positif di Malioboro tersebut berasal dari sumber yang sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News