Corona: Petani Jadi Garda Terdepan Memenuhi Kebutuhan Pangan

Ada juga Goklas Manullang, petani organik asal Sumatera Utara, yang terjun ke pertanian, khususnya pertanian organik.
Sebelumnya dia bekerja sebagai fasilitator pendamping ibu rumah tangga untuk menanam tanaman pekarangan untuk pemenuhan gizi keluarga.
"Saya melakukan penanaman, pembibitan, sampai pascapanen. Ada juga pelatihan pembuatan pestisida nabati yang kami sama-sama belajar dari petani. Saya membagikan juga sedikit ilmu saya kepada petani, dan saya juga belajar banyak dari petani," ujar pemilik usaha pertanian Pamor Pemula Dairi ini.
Uswatun Hasana, seorang sarjana dengan latar pendidikan pertanian, menjalankan usaha sampingan di bidang pertanian yaitu dengan berkebun bersama komunitas Kreasi Sampah Ekonomi Kota (Kresek) di Kudus.
Uswatun sendiri mengaku sebenarnya menyimpan hasrat untuk terjun ke dunia pertanian.
"Keinginan saya, 100 persen terjun ke dunia pertanian. Namun, karena satu dan lain hal saya tidak bisa. Dengan bekerja di tempat sekarang, saya bisa belajar banyak hal," ujarnya. (jos/jpnn)
Pandemi virus corona (covid-19) tidak hanya menghadirkan ancaman terhadap kesehatan manusia, tetapi juga ancaman lain berupa krisis pangan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare