Corpu Inspirasi

Oleh: Dahlan Iskan

Corpu Inspirasi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Hakim..." jawab sang ibu.

Syamsul pun jadi hakim. Tugas pertamanya di Arga Makmur, Bengkulu Utara. Lalu Palopo. Lubuk Linggau. Bengkulu. Rejang Lebong.

Setelah itu ia minta pindah ke kampung halaman: Tanjung Karang, Lampung. "Ayah saya sakit. Stroke. Saya ingin dekat ayah. Merawat beliau," katanya.

"Waktu ibu meninggal saya di Palopo. Kali ini saya tidak mau kecolongan lagi," tambahnya.

Dari pengalamannya yang panjang itu Syamsul ingin hakim mendapatkan inspirasi filsafat keadilan. Kalau teknis hukum bisa dipelajari sendiri. Karena itu ia menyelipkan mata kuliah seperti itu di Corpu.

Ia ingat waktu mahasiswa hukum. Buku pelajaran sampai semester akhir sudah ia selesaikan di tahun pertama kuliah.

Selebihnya ia banyak membaca buku sosiologi dan filsafat. "Kadang saya harus ke gereja untuk membaca buku filsafat di gereja," katanya.

Para hakim itu juga terlihat antusias. "Malam itu kalau RG tidak kelelahan bisa sampai jam 1 atau 2 malam," ujar Syamsul.

Minggu ini Corpu Mahkamah Agung menarik perhatian publik. Salah satu pengajar pekan lalu adalah Rocky Gerung. Materi pelajarannya: filsafat hukum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News