COVID-19: Angka Kematian di Indonesia Bisa Jadi Lebih Tinggi dari Laporan Resmi
Tapi tidak seperti semua diakhiri oleh sesi tanya jawab dengan wartawan, seperti keterangan harian yang disampaikan Achmad.
External Link: Retno Marsudi menyampaikan konferensi pers keterangan harian virus corona
Abdul Manan, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, melihat ketiadaan sesi tanya jawab dalam pengumuman jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mencerminkan keengganan pemerintah untuk terbuka soal data.
"Itu berarti pemerintah tidak memberikan kesempatan untuk mengeksplor atau mempertanyakan akurasi data yang disampaikan," kata Abdul Manan.
Photo: Ketua umum AJI Indonesia Abdul Manan menilai 'new normal' di Indonesia harus diiringi dengan keterbukaan data. (Supplied: Facebook/ Hendro D. Laksono)
"Kita perlu mengklarifikasi informasi yang disampaikan oleh pemerintah dan juga untuk mendapatkan informasi yang lebih detail," tambahnya kepada Natasya Salim dari ABC News.
Pentingnya mengumumkan data, menurut Manan, agar masyarakat paham jika ancaman virus corona masih tinggi, meski pemerintah berusaha menerapkan 'new normal' untuk mencegah memburuknya ekonomi.
"Kalau [jumlah kematiannya] masih tinggi, harus disampaikan kepada publik supaya publik juga tahu risiko yang akan dihadapinya [ketika beraktivitas di luar]," kata Manan.
Sampai hari Kamis (02/07), angka kematian pasien positif COVID-19 yang diumumkan Pemerintah Indonesia mencapai 2
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia
- Menang Tipis dari Juara Bertahan, Indonesia Ketemu China di Final Uber Cup 2024
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Indonesia Jadi Tuan Rumah World Artistic Gymnastic, Menpora Dito Beri Komentar Begini
- Link Live Streaming Perempat Final Thomas Cup 2024 Korea Vs Indonesia dan Taiwan Vs Denmark, Sekarang!