COVID-19: Angka Kematian di Indonesia Bisa Jadi Lebih Tinggi dari Laporan Resmi

COVID-19: Angka Kematian di Indonesia Bisa Jadi Lebih Tinggi dari Laporan Resmi
Petugas medis melakukan rapid test COVID-19 pedagang Pasar Beringharjo, DI Yogyakarta, Kamis, 4 Juni 2020. (Supplied: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.)

Tapi tidak seperti semua diakhiri oleh sesi tanya jawab dengan wartawan, seperti keterangan harian yang disampaikan Achmad.

External Link: Retno Marsudi menyampaikan konferensi pers keterangan harian virus corona

 

Abdul Manan, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, melihat ketiadaan sesi tanya jawab dalam pengumuman jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mencerminkan keengganan pemerintah untuk terbuka soal data.

"Itu berarti pemerintah tidak memberikan kesempatan untuk mengeksplor atau mempertanyakan akurasi data yang disampaikan," kata Abdul Manan.

COVID-19: Angka Kematian di Indonesia Bisa Jadi Lebih Tinggi dari Laporan Resmi Photo: Ketua umum AJI Indonesia Abdul Manan menilai 'new normal' di Indonesia harus diiringi dengan keterbukaan data. (Supplied: Facebook/ Hendro D. Laksono)

 

"Kita perlu mengklarifikasi informasi yang disampaikan oleh pemerintah dan juga untuk mendapatkan informasi yang lebih detail," tambahnya kepada Natasya Salim dari ABC News.

Pentingnya mengumumkan data, menurut Manan, agar masyarakat paham jika ancaman virus corona masih tinggi, meski pemerintah berusaha menerapkan 'new normal' untuk mencegah memburuknya ekonomi.

"Kalau [jumlah kematiannya] masih tinggi, harus disampaikan kepada publik supaya publik juga tahu risiko yang akan dihadapinya [ketika beraktivitas di luar]," kata Manan.

Sampai hari Kamis (02/07), angka kematian pasien positif COVID-19 yang diumumkan Pemerintah Indonesia mencapai 2

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News