COVID-19 Makin Galak, Jerman Pertimbangkan Kebijakan Represif

COVID-19 Makin Galak, Jerman Pertimbangkan Kebijakan Represif
Perempuan berusia 100 tahun, Ruth Heller, mendapat suntikan vaksin anti COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech di panti wreda Agaplesion Bethanien Sophienhaus di Berlin, Jerman, Minggu (27/12/2020). Foto: ANTARA/Kay Nietfeld/Pool via Reuters/tm/pri.

Austria, yang bertetangga dengan Jerman, telah menerapkan kembali penguncian penuh karena lonjakan beban kasus.

Austria mengatakan tahun depan akan menerapkan kewajiban vaksinasi.

Sementara itu, Dewan Etika Jerman --kelompok ahli independen yang memberi nasihat kepada pemerintah-- mengindikasikan pihaknya dapat mempertimbangkan kembali penolakannya terhadap vaksinasi wajib.

"Kami benar-benar memikirkan vaksinasi wajib itu, karena kami melihat jumlah penularan meningkat," kata wakil ketuanya, Susanne Schreiber, kepada televisi RTL. (ant/dil/jpnn)

 

Seorang pemimpin Partai Hijau Jerman, yang akan menjadi bagian dari pemerintahan baru, pada Rabu menyatakan dukungannya untuk vaksinasi wajib ketika jumlah infeksi melonjak lagi


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News