Covid-19 Mengintai Anak, Bamsoet Minta Keluarga Harus Taat Prokes

Covid-19 Mengintai Anak, Bamsoet Minta Keluarga Harus Taat Prokes
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19 mestinya semakin membangun kesadaran semua orang untuk menjaga protokol kesehatan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19 mestinya semakin membangun kesadaran semua orang bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi bagian tak terpisah dari dinamika kehidupan sehari-hari.

"Bukti sudah lebih dari cukup, sehingga ketaatan pada protokol kesehatan (prokes) tak boleh lagi diperdebatkan," ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (26/6).
 
Menurut Bamsoet lonjakan jumlah kasus atau pasien Covid-19 saat ini tidak mengejutkan karena sudah diprediksi.

Hal itu, lanjut dia, sudah diperkirakan beberapa pekan sebelum libur panjang merayakan hari besar keagamaan. Perkiraan itu mengacu pada meningkatnya mobilitas atau aktivitas mudik sebagian masyarakat saat itu. Namun, yang membuat situasi terasa semakin kelam adalah fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19.

"Fakta ini hendaknya mendorong para orang tua untuk semakin peduli pada ancaman Covid-19, dan tentu saja lebih melindungi anak-anak agar tidak terinfeksi," ungkapnya.

Bamsoet menjelaskan virus Corona atau SARS-CoV-2 yang terus bermutasi kini telah juga menghadirkan ancaman terhadap anak dan remaja.
Mutasi virus dipahami sebagai perubahan materi genetik virus. Perubahan itu kemudian memengaruhi cara kerja virus.

"Jadi, kalau pada awal Pandemi diasumsikan bahwa SARS-CoV-2 tidak menghadirkan ancaman serius bagi orang muda dan anak-anak, ceritanya kini menjadi lain setelah virus ini diketahui terus bermutasi. Kini, masyarakat mengenal beberapa varian dari virus corona setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyeragamkan penyebutannya," bebernya.
 
Dia menyebutkan setelah lebih dari setahun mewabah, kini sedikitnya ada 10 varian virus corona SARS-CoV-2 yang mewabah di berbagai belahan dunia. Ada varian Alpha yang terdeteksi pertama kali di Inggris. Kemudian Varian Beta dari Afrika Selatan yang terdeteksi pertama kali di Teluk Nelson Mandela pada Oktober 2020.  Varian Gamma, sebelumnya disebut P.1, terdeteksi di Brasil.  Lalu Varian Delta dari India; Varian Epsilon yang ditemukan di California, Amerika Serikat (AS); Varian Zeta juga dari Brasil;  Varian Eta yang juga terdeteksi di Inggris;  Varian Theta yang ditemukan di Filipina, Varian Iota yang terdeteksi di  New York, AS dan  Varian Kappa yang juga ditemukan di India
 
Menurut Bamsoet, sebagaimana dilaporkan kementerian Kesehatan (kemenkes), beberapa varian virus tadi sudah terdeteksi di dalam negeri dan menginfeksi sejumlah orang, termasuk Varian Delta.

"Bahkan, Kemenkes sudah mengingatkan bahwa Varian Delta atau B1617 dari India cenderung menyerang kelompok anak dan remaja hingga usia 18 tahun," katanya.
 
Ketua umum IMI itu menyebutkan berdasarkan catatan resmi pada Kamis (24/6), di DKI Jakarta setidaknya ada 7.505 kasus baru Covid-19, dan 1.112 orang di antaranya ialah pasien anak di bawah 18 tahun.

Tak hanya di Jakarta, pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat juga melaporkan bahwa sejak awal pandemi, jumlah anak yang terpapar virus ini mencapai 1.081 orang.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19 mestinya semakin membangun kesadaran semua orang untuk menjaga protokol kesehatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News