Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Aktivitas Penerbangan Bandara Ahmad Yani Semarang

Koordinator Bidang Observasi, dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Giyarto menyebut peringatan dini kewaspadaan terhadap peningkatan kecepatan angin berpotensi mengganggu aktivitas dunia penerbangan.
"Mengganggu aktivitas lalu lintas udara, landasan menjadi basah karena hujan, kecepatan angin meningkat sangat berbahaya terhadap penerbangan," katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan angin di Jateng saat ini bertiup dari barat ke barat laut dengan kecepatan angin hingga mencapai 34 knot atau sekitar 63 kilometer per jam.
"Peningkatan kecepatan angin ini juga berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang di perairan di utara, dan selatan Jateng," kata Yoga.
Untuk diketahui, meningkatnya kecepatan angin disebabkan adanya bibit siklon tropis 99S di Samudera Hindia selatan Jawa, dan bibit siklon tropis 96P di Laut Karang Australia.
Ditambah dinamika atmosfer saat ini menunjukkan masih menguatnya Monsun Asia. Ditambah dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial.
Termasuk adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), dan adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Jateng.
Belum lagi kelembaban udara di berbagai lapisan ketinggian yang cenderung basah, dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jateng.(mcr5/jpnn)
Manajemen Bandara Jenderal Ahmad Yani memastikan aktivitas penerbangan tidak terganggu dengan cuaca ekstrem.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Tiga Saksi dari Gapensi Ungkap Fee 13 Persen Disetor ke Alwin Basri Suami Mbak Ita
- Ahmad Luthfi Jadikan Kantor Gubernur Jateng sebagai Rumah Rakyat
- Kecelakaan Beruntun Tol Semarang, Truk Tronton Terguling, Sopir Pick-up Luka-luka
- Pesepeda Ontel Tewas Tertabrak Brio di Semarang
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka