Cuaca Ekstrim, Harga Ikan Naik

Cuaca Ekstrim, Harga Ikan Naik
Cuaca Ekstrim, Harga Ikan Naik
“Nelayan itu juga butuh survive. Tangkapan mereka kalau musim begini sangat jauh berkurang. Sementara kebutuhan hidupnya tidak berkurang. Walaupun harga ikan naik, para nelayan itu justru rugi karena tangkapan mereka berkurang. Satu hari paling cuma dapat lima kilogram, itupun campur. Masyarakat di kota harus tahu hal itu,” ungkap Kistoro.

Menurut dia, kondisi nelayan pada musim badai seperti sekarang ini sangat memprihatinkan. Dalam sebulan, maksimal hanya 10 hari saja mereka bisa melaut. Hidup mereka sangat sulit. Cuaca dan gelombang yang tak menentu, ditambah lagi harga solar tinggi membuat hidup mereka semakin sulit.  Dan kelak tidak akan ada lagi orang yang mau menjadi nelayan.

“Hal ini nantinya akan berujung pada ketahanan pangan kita. Sekarang saja kita sudah mulai impor ikan gembung dari Kuching. Apa hal ini wajar. Saya tanya berapa luas laut kita, sehingga kita harus mengimpor" Inikan hanya akal-akalan segelintir pengusaha saja,” tandas Kistoro.

 

Kistoro mengatakan, dengan kondisi sekarang sulit bagi nelayan Kalbar untuk mendapat tangkapan yang maksimal. Katanya, sebagian besar kapal milik nelayan Kalbar di bawah ukuran 10 GT, sulit untuk bisa melaut di luar zona lebih jauh dari enam mil laut. Belum lagi, katanya, bila diperhitungkan dengan ongkos yang mahal, seperti pembelian BBM di atas harga subsidi, membuat nelayan semakin terjepit.

PONTIANAK - Kencangnya badai dan tingginya ombak diperairan Kalimantan Barat membuat aktivitas melaut para nelayan tersendat. Akibatnya otomatis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News