Cumulonimbus dan SMPN 1 Turi Sleman

Cumulonimbus dan SMPN 1 Turi Sleman
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: Ricardo/JPNN.com

Staklim Mlati kini memperpendek pantauan cuaca setiap jam. Terpantau mulai sekitar pukul 15.30 hingga 19.00 diperkirakan cuaca masih cerah. Artinya tidak ada hujan sehingga aman untuk proses pencarian korban yang belum ditemukan.

“Kami sudah menyampaikan ke Basarnas dan BPBD saat kondisi yang cukup aman untuk meneruskan pencarian korban. Namun, kalau sewaktu-waktu terdeteksi ada pertumbuhan awan CB akan segera kami informasikan agar segera meninggalkan lembah sungai,” tuturnya.

Berkaca dari kejadian ini, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk terbiasa memantau informasi cuaca. Khususnya melalui media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, maupun radio dan televisi. Bahkan citra radar juga dapat dipantau sendiri melalui www.sipora.infocuaca.id. 

Untuk diketahui, prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem yang disampaikan BMKG terdiri dari informasi tujuh hari ke depan, prakiraan cuaca tiga hari ke depan, dan peringatan dini setiap tiga jam. “Ini tugas yang harus dilakukan baik ada musibah atau tidak ada musibah, seharusnya agar tidak terjadi musibah,” ujarnya. (tif/radarjogja)

Cumulonimbus sudah membayangi saat kegiatan susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi Sleman akan berlangsung.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News