Curah Hujan Ekstrim Penyebab Utama Bencana Banjir Sentani Papua
Pegunungan Cycloop memiliki luas kawasan 31.479,89 hektar dan terdapat open area seluas 2.415 hektar, bersumber dari peta tutupan lahan tahun 2017. Penyebab open area tersebut antara lain pertanian tradisional, permukiman dan areal tidak berhutan.
Kawasan pegunungan ini memiliki kemiringan lereng yang tajam, sehingga walaupun kawasan hutannya tidak rusak, curah hujan sangat ekstrim sehingga berdampak besar pada daerah pengembangan yang ada di bawah.
Menurut Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno, perlu dipikirkan tata ruang kawasan permukiman, terutama bila ada fenomena hujan ekstrim di wilayah Pegunungan Cycloop.
Saat ditanyakan apakah ada dampak terhadap satwa-satwa yang ada di Cagar Alam Cycloop, Wiratno menyampaikan bahwa kemungkinan ada yang terkena dampak. “Tim Balai Besar KSDA Papua terus melaporkan perkembangan informasi setiap enam jam,” ujar Wiratno.
Terkait dengan CA Pegunungan Cycloop, Putera mengharapkan tercipta role model pengelolaan cagar alam berbasis kearifan lokal.
Harmonisasi antara alam dan budaya perlu dijaga dengan baik dengan cara mengajak masyarakat bersama para pemangku kepentingan untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan CA Pegunungan Cycloop demi kesejahteraan masyarakat. (adv/jpnn)
Berdasarkan data dan fakta yang dihimpun oleh KLHK faktor utama penyebab bencana banjir bandang di Sentani adalah curah hujan yang tinggi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Menteri LHK: Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon
- Antisipasi Karhutla, Menteri Siti: KLHK Lakukan 3 Langkah Strategis Termasuk Pemanfaatan TMC