D-Day

D-Day
Kapten Timnas Inggris Harry Kane (bawah) bersama rekan-rekannya. Foto: Twitter@EURO2020

Perdana Menteri Inggris Winston Churchill sangat dibenci oleh Hitler. Namun, diam-diam Hitler juga takut terhadap Churchill, yang punya kemampuan diplomatik hebat untuk membangun koalisi menghadapi Jerman.

Churchill sendiri juga ngeri terhadap Hitler. Dia sadar, kesalahan strategi kecil saja bisa membawa kehancuran fatal di seluruh Eropa.

Uni Soviet mengusulkan dibukanya "Teater Barat" untuk memecah konsentrasi Jerman.

Teater Barat adalah sebutan untuk front barat dalam Perang Eropa. Amerika Serikat yang punya kekuatan militer besar sudah bergabung dengan koalisi pasukan Sekutu. Saatnya sudah tiba untuk memainkan Teater Barat.

Serangan besar-besaran terhadap Jerman pun dirancang dengan teliti. Kali ini harus serapi mungkin. Tidak boleh ada kesalahan taktik dan strategi sekecil apa pun, jika tidak ingin fatal akibatnya.

Jenderal Amerika Serikat Dwight Eisinhower yang menjadi komandan tertinggi pasukan gabungan Sekutu, menyusun strategi serangan pemungkas untuk mengakhiri perang besar itu.

Dirancanglah penyerbuan D-Day yang akan tercatat dalam sejarah sebagai hari penyerbuan pemungkas sekaligus hari pembebasan Eropa.

D-Day mengawali kejatuhan rezim Nazi Hitler dan memaksanya melepas semua kekuasannya di Eropa.

Memori D-Day sangat terasa pada pertandingan 16 Besar Euro 2020 antara Inggris melawan Jerman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News