Daerah Gelar Salat Iduladha, Muhadjir: Gugus Tugas Lebih Tahu
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Gugus Tugas lebih mengetahui kondisi suatu daerah layak atau tidak untuk menyelenggarakan Shalat Iduladha 1441 Hijriah
"Yang tahu persis peta detail lokasi itu gugus tugas di masing-masing daerah. Misalnya, ada provinsi yang zona merah tapi di provinsi itu mungkin saja ada desa yang tidak zona merah, sehingga aman untuk menyelenggarakan Shalat Iduladha," kata Muhadjir di Jakarta, Kamis (9/7).
Apalagi, katanya, di suatu desa tersebut sesama warga pasti sudah saling mengenal dan dinilai cukup aman untuk menyelenggarakan ibadah salat Iduladha.
Kondisi suatu daerah dapat dikatakan aman atau tidak dari COVID-19, Gugus Tugas masing-masing daerah lebih tahu. Sehingga, pelaksanaan ibadah salat Iduladha harus berpatokan pada ketentuan Gugus Tugas. "Yang penting protokol kesehatanya tetap dijalankan," ujarnya.
Terkait penyelenggaraan salat Iduladha di Masjid Istiqlal, Muhadjir mengatakan pada tahun ini tidak ada karena masih mempertimbangkan kondisi COVID-19 di Jakarta.
"Tadi disepakati termasuk oleh Imam Besar Masjid Istiqlal bahwa tahun ini salat Iduladha ditiadakan," ujarnya.
Ia mengatakan keputusan Masjid Istiqlal tidak melaksanakan salat Iduladha, karena masih mempertimbangkan sisi kesehatan atau ancaman penyebaran COVID-19 pada jemaah.
"Ya, antara lain COVID-19 masih tinggi di Jakarta dan saat ini masjid tersebut dalam tahap renovasi," katanya.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan Gugus Tugas lebih mengetahui kondisi suatu daerah layak atau tidak.
- Jasa Raharja Tinjau Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni Lampung
- Dirut Jasa Raharja Dampingi Menko PMK Pantau Arus Mudik dari Command Center
- 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
- MK Sudah Kirim Surat Panggilan Resmi kepada 4 Menteri & DKPP
- Menpora Dito Berharap Sport Centre Sumut Bisa Dimanfaatkan setelah PON XXI 2024
- Giliran Pak Muhadjir Tepis Isu Mundur dari Kabinet Jokowi