Dagelan Politik yang Belum Berakhir
Sumber lain menyebutkan bahwa surat itu tidak bisa diambil pengurus PAN lantaran mereka mempunyai kesibukan untuk mengurusi musyarawah wilayah di Kediri. Musyawarah pada saat itu juga berlangsung sangat alot. Bahkan, sempat terjadi gontok-gontokan. ''Rekomendasi dan muswil tersebut merupakan dua peristiwa yang saling terkait,'' ujarnya.
Ketua DPD PAN Surabaya Surat menuturkan, urusan rekomendasi itu sepenuhnya menjadi kewenangan DPP. Hingga kemarin, dia belum mendapatkan penejelasan secara langsung dari DPP terkait dengan rekomendasi yang tidak identik tersebut. ''Besok (hari ini, Red) Wakil Ketua DPP PAN Asman akan ke Surabaya untuk menjelaskan,'' jelasnya.
Namun, soal muswil di Kediri yang membuat pengurus PAN tidak bisa ke Jakarta untuk mengambil rekomendasi Rasiyo-Abror, dia mengakuinya. Dia menyebutkan bahwa musywil itu dimulai pada 9 Agustus dan dibuka langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
''Bang Zul masih bertahan di Kediri sampai 10 Agustus, lalu pulang pada sorenya,'' katanya. Rekomendasi DPP PAN memang bertanggal 10 Agustus. (jun/c20/fat)
ISU adanya permainan politik di seputar pencalonan pilwali Surabaya makin merebak. Terutama sejak koalisi Majapahit berisi parpol-parpol yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilkada Jabar 2024, Gerindra Melirik Dedi Mulyadi
- Sikap PDIP Masih Dinanti, Parpol Pendukung Prabowo Dag Dig Dug
- PKB Belum Menentukan Sikap pada Prabowo, Cak Imin Lakukan Ini
- AHY Bilang Begini Soal Pembagian Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo
- Temui SBY, Sudaryono Dapat Restu Demokrat untuk Pilgub Jateng?
- Paloh Sungkan Bahas Kursi Menteri, Drajad PAN: Beliau Paham Fatsun Politik