Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak

Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
Presiden Prabowo Subianto (biru) mempersilakan Jokowi masuk ke dalam mobil. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Citra Institute Efriza menyatakan hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi susah untuk dikoyak oleh lawan politiknya.

Hal ini disampaikan seusai Prabowo merespons soal isu dugaan ijazah palsu Jokowi.

"Lawan politiknya maupun yang tidak suka terhadap Jokowi maupun sekaligus Prabowo merasakan tak mudah membuat hubungan keduanya terkoyak, sebab keduanya sama-sama saling membela, dan mendukung satu dengan yang lainnya," kata Efriza kepada JPNN.com, Kamis (8/5).

Dia menyakini masalah ijazah palsu tersebut lambat-laun akan hilang dari publik.

Sebab, lanjutnya, terlihat jelas upaya segelintir orang untuk terus menguatkan opini negatif terhadap Jokowi, ternyata malah tidak disambut baik oleh Prabowo. 

"Sebab, bagi mereka sikap Prabowo yang bijak terkait persoalan ijazah yang dianggap bukan hal penting, seolah menunjukkan Pemerintah ingin persoalan ini segera diakhiri," lanjutnya.

Dia menjelaskan sikap Prabowo itu menunjukkan antara dirinya dan Jokowi saling memahami untuk sama-sama menjaga nama baik.

"Mereka berdua semakin solid untuk lebih saling menghormati satu dan yang lainnya. Sikap Prabowo yang bijak ini yang direspons positif oleh Jokowi sehingga permasalahan yang membelit dia dan keluarganya diupayakan oleh Pemerintah untuk diredam dengan cara yang bijaksana," jelas Efriza.

Peneliti Citra Institute Efriza menyatakan hubungan antara Presiden Prabowo dan Jokowi susah untuk dikoyak oleh lawan politik.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News