Rencana Swasembada Energi Sungguh Ambisius, Perlu Pembuktian

jpnn.com - JAKARTA - Rencana Presiden Prabowo untuk swasembada energi di masa Pemerintahannya dinilai sangat ambisius.
Pembina MITI, Mulyanto mengatakan perlu ekstra kesungguhan dan kapasitas pemerintahan.
"Itu adalah visi yang bagus namun perlu pembuktian. Karena ini masalah berat yang telah membelit cukup lama," kata Mulyanto Kamis (8/5).
Anggota Komisi Energi DPR RI 2019-2024 itu menambahkan lifting minyak terus merosot, bahkan anjlok. Target lifting sejuta barel minyak per hari (BPH) sudah menjadi halusinasi.
"Sejak Era Reformasi tidak ada pembangunan kilang baru. Proyek kilang minyak di Jatim dan Kaltim mandeg. Yang tersisa adalah kilang-kilang tua, yang kita dengar setiap empat bulanan sekali terjadi kasus kebakaran kilang," beber Mulyanto.
Sekjen Menristek era Pemerintahan SBY itu membeberkan investor asing di sektor ini hengkang satu per satu, seperti ConocoPhillips, Royal Dutch Shell, dan Chevron, karena dianggap semakin tidak menarik, di tengah arus deras investasi sektor energi baru-energi terbarukan.
Dia bahkan menyebut dari sisi kelembagaan, perwakilan andalan nasional justru tengah sempoyongan.
Untuk diketahui, sejak 2008 Indonesia resmi menjadi negara net importir minyak, akibat tingginya konsumsi yang tidak dibarengi dengan produksi yang ada. Pada 2024 impor minyak kita mencapai 64 persen dari total kebutuhan yang ada.
Rencana Presiden Prabowo untuk swasembada energi di masa Pemerintahannya dinilai sangat ambisius.
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Dukung Transisi Energi, Wartsila dan ITB Gelar Workshop Stabilitas Sistem Kelistrikan
- Ekonom Prediksi Kebijakan DHE Bakal Mengubah Struktur Ekonomi Nasional
- 5 Berita Terpopuler: Ada yang Harus Dicermati, Honorer Database BKN yang Ikut PPPK Tahap Dua Banyak Banget, Semangat Ya!
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo