Dalangi Perjokian, Kasek Ditangkap

Dalangi Perjokian, Kasek Ditangkap
Dalangi Perjokian, Kasek Ditangkap
Menurut keterangan petugas di Mapolres Bojonegoro, enam tersangka itu awalnya mengaku sebagai peserta unas dari SMP PGRI Kedewan yang mengikuti unas di SMPN 1 Kedewan. Padahal, mereka tidak tercatat sebagai pelajar dari SMP PGRI tersebut. Mereka disusupkan oleh Mulyono dengan cara mengganti foto di kartu peserta unas. Karena itu, nama peserta unas dan pemilik foto tidak sama.

Enam tersangka tersebut bersedia menjadi peserta unas dadakan setelah diiming-imingi bayaran Rp 50 ribu untuk mengerjakan setiap mata pelajaran. Sementara itu, enam siswa yang mestinya ikut unas sedang bekerja sebagai tenaga kasar di perusahaan minyak di Jambi sejak sekitar tiga bulan lalu.

Enam tersangka tersebut bisa berseragam SMP setelah dikenalkan oleh Fajri Mulyanto, 20, warga Desa Blebeh, kepada Mulyono. Hingga tadi malam, Fajri masih berstatus saksi. "Praktik itu terbongkar setelah petugas kami (dari Polsek Kedewan) mengungkap dalam Operasi Cendekia," tutur Kapolres Bojonegoro AKBP Widodo kemarin (27/4).

Kepada polisi yang memeriksa, Mulyono mengaku bahwa perjokian itu dilakukan karena dirinya berharap anak didiknya lulus unas. "Perkara yang kami ungkap tersebut sudah diskenario, seperti lukir napi," ujar Widodo sambil menunjukkan barang bukti kartu peserta unas.

BOJONEGORO - Satu demi satu kecurangan dalam ujian nasional (unas) terungkap. Di Bojonegoro, kemarin terungkap adanya perjokian. Seorang kepala sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News