Dallas Makin Panas, Polisi Antisipasi Ancaman Misterius

Dallas Makin Panas, Polisi Antisipasi Ancaman Misterius
Situasi di Dallas makin memanas. Ilustrasi Foto: AFP

Di kawasan St Paul, tepatnya di perempatan Falcon Heights, Kota Minneapolis, Hennepin County, Negara Bagian Minnesota, ratusan warga menggelar aksi protes. Selama tiga jam, mereka memblokade jalan raya yang menjadi saksi bisu penembakan Castile Rabu lalu (6/7). 

Dalam unjuk rasa itu, massa menumpahkan amarah mereka dengan melemparkan batu dan botol kosong ke arah aparat yang berjaga. 

Awalnya, para polisi yang memakai helm, masker gas, dan pentungan tersebut memilih bertahan dan tidak melakukan perlawanan. Tapi, ketika massa tambah nekat, aparat pun bertindak. Mereka melemparkan bom asap untuk membubarkan massa. Selain itu, mereka menggunakan semprotan merica serta gas air mata untuk menyudahi unjuk rasa di perempatan ramai tersebut. 

Di Kota San Francisco, San Francisco County, Negara Bagian California, polisi mengerahkan sejumlah besar personel untuk mengamankan persimpangan jalan terbesar di kota itu. Kebijakan senada diterapkan Kepolisian Los Angeles di California dan Kepolisian Phoenix di Negara Bagian Arizona. 

Pada hari yang sama, unjuk rasa damai berlangsung di Kota Atlanta, Houston, Chicago, New Orleans, Boston, dan Detroit. 

Selain mengamankan unjuk rasa, Kepolisian New York menangkap sekitar 74 orang. Mereka adalah demonstran yang melakukan aksi sit-in di kawasan Rochester. Penangkapan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat. Kepolisian Minneapolis juga menangkap sejumlah demonstran yang diduga sengaja melukai tiga polisi yang mengamankan unjuk rasa. 

Di Kota Baton Rouge, East Baton Rouge Parish, Negara Bagian Louisiana, unjuk rasa antirasisme berujung ricuh. Polisi yang bertugas mengamankan aksi protes terlibat baku hantam dengan demonstran yang sebagian besar aktivis Black Panther. Black Panther adalah organisasi radikal yang dilarang di beberapa negara bagian. Polisi antihuru-hara yang terjun ke lokasi unjuk rasa lantas mengamankan 30 orang dan menyita senjata api. 

Sementara itu, Kepolisian Minneapolis mengungkap hasil penyelidikan internal mereka terhadap polisi yang menembak Castile. Tembakan yang berakibat fatal tersebut, menurut polisi, merupakan reaksi langsung atas keberadaan senjata milik pria 32 tahun itu. 

DALLAS – Kepolisian Dallas terus siaga, menyusul munculnya ancaman keamanan yang baru. Sabtu waktu setempat (9/7), aparat menjaga ketat kantor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News