Dampak Buruk Gadget Bisa Sampai Mematikan Saraf

Dampak Buruk Gadget Bisa Sampai Mematikan Saraf
GGSI di SMP Al Mujahidin Surabaya. Foto: dok GGSI

jpnn.com, JAKARTA - Melanjutkan kegiatan road show di 15 kota dalam mengampanyekan Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof.Dr.dr. Ridha Dharmajaya Sp BS (K) kali ini berkesempatan mengunjungi SMP Al Mujahidin Surabaya, pada Rabu (1/11).

Ridha menjelaskan kehadiran gadget bisa membawa dampak negatif bagi generasi muda.

Tak hanya dari konten yang ditonton, tetapi juga ada dua faktor lain yang berdampak buruk dalam penggunaan gadget, yakni posisi dan durasi.

Dengan posisi yang salah dan juga durasi yang berlebih, akan mengakibatkan banyak generasi muda mengalami saraf kejepit pada bagian leher.

"Gejalanya itu sering kesemutan pada tangan dan kaki, kepala pusing, pundak berat, leher sakit, dan bangun tidur tidak segar," kata dia dalam keterangannya.

"Gejala itu dahulunya sering dialami orang tua usia 60 tahun ke atas. Namun, sekarang kondisi ini sudah mulai dirasakan generasi muda dari tingkat SMA, SMP bahkan anak SD."

Sebagai dokter ahli bedah saraf, Prof. Ridha mengaku banyak menemukan fenomena itu sejak pandemi.

Berangkat dari kekhawatiran itulah menjadi alasan GGSI hadir di Indonesia dan diawali dari Medan sebagai kota tempat tinggalnya.

Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) hadir di Surabaya, Prof. Ridha menjelaskan dampak buruk gadget kepada ratusan siswa SMP Al Mujahidin Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News