Dampak Kabut Asap, Bukan Sekadar ISPA dan Iritasi Mata

Pada orang-orang yang memang sudah biasa tinggal pada daerah pada ketinggian atau daerah dengan kadar oksigen rendah biasanya tubuh sudah dapat mentoleransi akan kebutuhan oksigen tersebut.
"Model hewan coba hipoksia yang menjadi model penelitian Doktor saya, yang telah berhasil dibuat membuktikan bahwa kondisi hipoksia dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, jantung dan lambung jika mengalami hipoksia sistemik kronik. Hal ini harusnya menjadi perhatian kita semua baik untuk pasien yang berada di RS maupun masyarakat umumnya bahwa kondisi hipoksia sebenarnya memang harus dihindari," terangnya.
Lantas, berapa persen penurunan kadar oksigen yang terjadi akibat asap kebakaran lahan yang menyelimuti kawasan Sumatera?
"Hal ini yang harus dijawab terlebih dahulu sehingga kita bisa memprediksi terjadinya hipoksia pada masyarakat akibat dari turunya kadar oksigen dari udara tersebut. Disisi lain komponen asap akibat kebakaran hutan juga harus dianalisa sehingga dapat diprediksi dampaknya buat kesehatan," pungkasnya. (sam/jpnn)
JAKARTA - Selama ini orang awam sudah memahami bahwa kabut asap bisa memicu penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) serta iritasi mata dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cerita Mudir BPKH Limited Sukses Menghadirkan Nasi Kotak Khas Indonesia untuk Jemaah Haji
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Sopir Travel Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Ditetapkan Jadi Tersangka
- Komisi Kejaksaan Tegaskan Produk Jurnalistik Tidak Bisa Dijadikan Delik Hukum
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'