Dampak Peringkat Utang AS Turun, Muncul Ketidakpastian
Senin, 08 Agustus 2011 – 21:39 WIB
Meski demikian, Rahmat optimistis risiko ketidakpastian itu tidak akan berdampak besar ke Indonesia. "Fundamental kita kuat dan terbukti Indonesia dapat melewati krisis 2008 dengan sangat baik. Indonesia juga sudah siap jika terjadi arus pembalikan modal dengan mempersiapkan bond stabilization framework," kata Rahmat.
Akhir pekan lalu, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) menurunkan rating utang luar negeri AS menjadi AA+ dari sebelumnya AAA. S&P juga memberi penilaian prospek jangka panjang AS negatif. S&P juga bisa menurunkan peringkat jangka panjang dalam dua tahun ke depan jika belanja fiskal pemerintah AS lebih tinggi daripada yang disepakati sebelumnya.
Rahmat mengatakan, US Rating dengan outlook negatif menunjukkan kondisi fiskal negeri itu yang belum sustainable, rasio itang yang meningkat, serta pertumbuhan yang melambat.
Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, rentang waktu gejolak pasar keuangan dunia bakal bergantung kemampuan AS dan Eropa dalam menuntaskan masalah. Pemerintah bakal terus memonitor pergerakan Surat Utang Negara dan pasar saham. "Kalau dampak langsung ke Indonesia belum ada. Mungkin ekspor saja yang agak terganggu," kata Bambang. (sof/kim)
JAKARTA - Dalam jangka pendek, pemerintah meyakini penurunan rating utang Amerika Serikat (AS) belum akan berdampak signifikan terhadap Obligasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Memaknai Harkitnas, Nasabah PNM Mekaar Solok Siap Bangkitkan Produk Lokal
- BRI & Telkomsel Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital Bagi Karyawan
- Wamendag Jerry: Kebijakan Proteksi Idealnya untuk Industri yang Kompetitif
- Olahkarsa & GBC Indonesia Jalin Kerja sama Konsultasi dan Sertifikasi
- Apkasi Gelar Anugerah Jurnalistik 2024
- Direktur Manajemen Risiko PIS Bakal Perkuat Ekspansi & Pertumbuhan Bisnis