Dampak Serangan 11 September Dirasakan Warga Indonesia di Luar Negeri

Dampak Serangan 11 September Dirasakan Warga Indonesia di Luar Negeri
Sejumlah warga Indonesia di luar negeri merasakan dampak setelah serangan 11 September tepat 20 tahun lalu. (Grafik: Erwin Renaldi)

Salah satunya waktu sedang transit di bandara di Cincinnati, ia membawa ransel cukup besar saat itu dan merasa diperhatikan oleh seorang kulit putih.

"Saya meletakkan tas saya sebelum masuk toilet karena berat. Sampai saya selesai dan keluar restroom, orang itu masih ada nunggu saya, dia sepertinya ingin memastikan ransel itu saya bawa kembali."

"Saya juga pernah makan di sebuah restoran Turki langganan saya, lalu ada orang kulit putih masuk dan teriak 'you are f*cking terrorist' dan lain-lain, meski ujung-ujungnya minta duit," ujarnya.

Sempat melepas jilbab

Dian Hendra masih ingat persis saat serangan 11 September terjadi di tahun 2001.

"Ketika itu saya ada di Grosvenor Square London karena baru saja selesai mengurus paspor di KBRI," katanya kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.

"Peristiwa ini sangat melekat di ingatan, karena pada masa itu KBRI berkantor di Grosvenor Square dan bertetangga dengan Kedubes Amerika Serikat.

"Ketika sore tiba di rumah, setelah menjemput anak-anak sekolah, saya menyalakan TV dan semua saluran menayangkan hancurnya Twin Towers di New York."

"Kemudian ada tayangan kerumunan massa di Grosvenor Square."

Ketika serangan 11 September terjadi di New York 20 tahun lalu, warga Indonesia yang saat itu berada di luar negeri ikut merasakan dampaknya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News