Dampingi Kunjungan Jokowi ke Sulsel, Kepala Bapanas Sebut Stok Beras Cukup

Dampingi Kunjungan Jokowi ke Sulsel, Kepala Bapanas Sebut Stok Beras Cukup
Presiden Jokowi berkunjung ke Sulawesi Selatan. Foto: source for JPNN

jpnn.com - MAROS – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency Arief Prasetyo Adi ikut mendampingi Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kerja di Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2).

Jokowi berkunjung guna memastikan masyarakat penerima bantuan pangan (banpang) beras merasakan kebermanfaatan salah satu program bantalan ekonomi itu.

Presiden bertegur sapa dengan 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berkumpul di Gudang Perum Bulog Matangase, Maros.

"Apa sudah terima Januari dan Februari, Maret, April, Juni akan terima lagi. Ibu dan Bapak akan menerima 10 kg. Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN. Kalau cukup," kata Jokowi.

"Kenapa Ibu Bapak semua diberi bantuan pangan beras 10 kg? Karena harga beras naik. Kenapa naik? Karena ada perubahan musim, ada El Nino dan itu tidak hanya dialami negara kita, tetapi negara lain juga mengalami yang sama, hanya saja di negara lain tidak diberi 10 kg setiap bulan. Bedanya itu," imbuh presiden.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa banpang beras yang sudah sejak awal 2023 dilakukan tidak akan menyebabkan ketersediaan beras di masyarakat menjadi makin sukar.

Dia mengatakan justru dengan banpang beras bisa mengurangi demand terhadap beras, karena 22 juta masyarakat mendapatkan beras secara gratis. Pada saat yang sama pemerintah pun masih terus menggelontorkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke pasaran melalui program intervensi lainnya.

“Program bantuan pangan beras ini, memang harus dilaksanakan oleh negara kepada 22 juta KPM tiap bulannya. Dengan ini, sedikit banyak dapat menahan demand masyarakat terhadap konsumsi beras, 22 juta KPM itu kalau secara individu sampai sekitar 89 juta atau artinya hampir sepertiga rakyat Indonesia yang diberikan beras gratis oleh pemerintah,” tutur Arief.

Dengan banpang beras bisa mengurangi demand terhadap beras, karena 22 juta masyarakat mendapatkan beras secara gratis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News