Dana Kesehatan Minim, Genjot Peran UKS

Dana Kesehatan Minim, Genjot Peran UKS
Dana Kesehatan Minim, Genjot Peran UKS
JAKARTA--Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prijo Sidipratomo mengatakan, perhatian pemerintah terhadap bidang kesehatan masyarakat masih sangat minim. Hal itu ditunjukan dengan masih rendahnya anggaran yang dialokasikan untuk bidang kesehatan.

"Masih sekitar 2,8 persen, belum pernah lampaui 3 persen dari APBN, jika dibandingkan dengan pendidikan yang mencapai 20 persen tentu sangat jauh," kata Prijo, saat penganugerahan Dokter Kecil Award 2012, di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (26/3).

Padahal , tandas Prijo, WHO memberikan rekomendasi, anggaran kesehatan ideal sebuah negara itu minimal 5 persen dari keseluruhan total anggaran negara. Dari anggaran yang rendah itu pun, hanya sedikit yang benar-benar diperuntukkan untuk kesehatan masyarakat.  Sisanya habis untuk upaya kesehatan perorangan, dan gaji pegawai yang bekerja di sektor kesehatan. "Dari data tersebut, sangat jelas bahwa Indonesia masih  jauh di bawah anjuran WHO," terang Prijo.

Sementara itu, Plt Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud, Suyanto mengungkapkan, pihaknya mendorong sekolah-sekolah untuk dapat lebih menghidupkan peran UKS dan Dokter Kecil di sekolah. "Sekolah-sekolah di Indonesia wajib untuk kembali menghidupkan peran UKS dan Dokter Kecil di sekolah-sekolah dasar. Karena selama ini dirasakan peran keduanya belum maksimal, khususnya sekolah-sekolah yang ada di daerah atau kota-kota kecil," tukasnya.

JAKARTA--Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prijo Sidipratomo mengatakan, perhatian pemerintah terhadap bidang kesehatan masyarakat masih sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News