Dana Riset Rp 14 Triliun Dipakai untuk Perjalanan Dinas

Dana Riset Rp 14 Triliun Dipakai untuk Perjalanan Dinas
APBN. Foto: dok.JPNN

Strategi pembangunan di daerah harus difokuskan kepada pengembangan potensi bisnis yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah (PUD).

Berbagai macam PUD yang bisa dikembangkan, antara lain komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, hortikultura hingga industri kreatif.

“Inovasi berangkat dari suatu riset yang bisa dikomersialkan. Potensi-potensi yang ada di daerah menjadi sangat penting. Untuk itu saya mohon kepada semua pihak agar terus mendorong semua potensi yang ada di daerah ditingkatkan, agar bertambah nilai kemanfaatannya bagi masyarakat, ” ucapnya.

Menteri Nasir menambahkan, pengembangan ekonomi di daerah berbasis iptek dan inovasi hendaklah sesuai dengan kebutuhan (demand) dari industri dan masyarakat.

“Dalam pengembangan riset di daerah Industri harus diajak bicara. Industri butuh apa, potensi alam daerah apa,” tutur Nasir.

Nasir berharap pertumbuhan riset dan inovasi di daerah baik secara langsung maupun tidak langsung bisa meningkatkan taraf kesejahteraan dan tingkat perekonomian masyarakat di daerah.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe pada kesempatan ini mengatakan, model pengembangan klaster inovasi berbasis PUD ini adalah upaya mendorong kolaborasi dan sinergi peran serta fungsi para aktor inovasi di daerah dalam upaya mengembangkan potensi lokal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pendekatan Model Klaster Inovasi dilakukan melalui peningkatan peran perguruan tinggi sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang mampu menciptakan invensi dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah berbasis sumber daya lokal. (esy/jpnn)


Dana dari APBN harusnya digunakan untuk melakukan riset dan membawa hasil bukan untuk seminar dan perjalanan dinas.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News