Dapur Belum Ngepul Juga, Pemain Urunan Beli Nasi Bungkus

Dapur Belum Ngepul Juga, Pemain Urunan Beli Nasi Bungkus
Dapur Belum Ngepul Juga, Pemain Urunan Beli Nasi Bungkus
Benar saja, para pemain memang harus beli nasi dengan uang hasil sum-suman. Masing-masing menyumbang Rp 4000 untuk membeli nasi. Ironisnya satu nasi bungkus bukan untuk seorang, melainkan kongsian.

"Sudah seminggu kami harus kongsi-kongsi makan bang. Sudah stadium empat. Kemarin katanya sudah ada titik terang tapi kajol (kagak jelas) juga. Sudah nyerah dengan keadaan begini makanya sampai dibuat jadi status," kata Dede Pranata, kiper PSMS LPIS.

Para pemain selama ini memang bungkam dan seperti tidak lagi ada masalah kepada media. "Selama ini kami tutupi karena percaya manajemen atau pengurus akan bayar gaji kami. Memang bonus kami dapatkan, kalau gaji belum. Pinjaman ada diberikan, sekitar 40 persen dari gaji sebulan," ungkap pemain lain yang enggan namanya dikorankan.

Ya, sudah lebih dari sepekan, dapur tak mengepul. Tentu saja itu dikarenakan tidak ada subsidi terbaru dari manajer Syukri Wardi yang kini menjadi satu-satunya harapan untuk mendanai tim pasca ketidaksanggupan pengurus dan kaburnya CEO, Wimvi Tri Hadi.

PERSIAPAN PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) jelang putaran kedua terganggu. Selain gaji yang belum mengucur, para pemain belum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News