Dari Air Ketuban Hingga Air Mata Ditampilkan di Museum Air Australia
Try to Download directly (8.71 MB)
Rainwater, tears and spit: the strange collection of the...
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.
"Ini adalah metafora yang kita gunakan untuk berpikir sepanjang waktu. Kita mengatakan, ‘saya kehabisan ide’, atau kita bisa 'dibanjiri dengan emosi'.”
"Kita mengklaim koneksi ke air setiap harinya, tapi kita juga membuangnya, menginjaknya, menyiramnya, melindungi diri kita dari hal itu.”
"Saya ingin meminta orang untuk sedikit memikirkannya dengan lebih jelas."
Catatan beragam
Mendampingi setiap botol adalah penjelasan dengan tulisan tangan dari pendonor, menceritakan kisah di balik air itu.
"Beberapa cerita sangat menyedihkan dan memilukan dan ada juga yang lucu," kata Sharrock.
Seorang gadis remaja mengumpulkan sejumlah besar air mata yang ia tumpahkan saat bertengkar dengan ibunya.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka