Dari Jazirah Arab sampai Ujung Eropa, Erdogan Punya Musuh di Mana-Mana
Erdogan juga bisa mengandalkan Tiongkok yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga Turki. Tiongkok yang turut menyediakan bantuan likuiditas besar saat Turki melawan dampak pandemi virus corona juga dipandang Turki sebagai sekutu alternatif untuk tak tergantung kepada Eropa dan AS.
Sebaliknya dalam kerangka Prakarsa Sabuk dan Jalan, Tiongkok bisa memanfaatkan Turki sebagai jembatan ke Timur Tengah, Kaukasus selatan, Mediterania Timur dan Eropa. Turki juga membuat Tiongkok bisa meredam tekanan dunia Islam dan negara-negara berumpun Turki di sepanjang Asia Tengah dalam tuduhan persekusi minoritas Uighur di Xinjiang.
Kartu-kartu ini dengan nyaman dimainkan Erdogan sehingga makin percaya diri dan kian berani melawan siapa pun. Dia acap memanfaatkan kerangka memimpin dunia Islam yang sering tidak sejalan dengan kekuatan-kekuatan besar Arab seperti Mesir dan Saudi.
Intinya, Erdogan terus memperbanyak sekutu namun saat bersamaan juga memperbanyak musuh.
Tetapi sejarah mencatat, terlalu banyak memupuk musuh dan membuka front sering menjadi awal dari keterpurukan. (ant/jpnn)
Beberapa tahun terakhir Erdogan melancarkan kebijakan luar negeri agresif yang membuatnya punya musuh baru di mana-mana
Redaktur & Reporter : Adil
- Mengadu ke AS, Israel Kelimpungan Menghadapi Kebijakan Tegas Turki
- Kafe Planologi
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Israel Susun Rencana Jahat Baru di Tepi Barat, Harus Dihentikan!
- Wahai Amerika Cs! Erdogan Sebut Kebijakan Kalian soal Israel Munafik
- Sosok Bule Meksiko Pelaku Penembakan WNA Turki yang Ditangkap di Nganjuk