Dari Negosiasi Turun ke Hati, Ujungnya Berakhir Indehoi

Dari Negosiasi Turun ke Hati, Ujungnya Berakhir Indehoi
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Seorang ibu rumah tangga di Surabaya ini punya jiwa dagang baik. Sebut saja namanya Karin.

Tapi rumah tangga Karin tak sebaik bisnisnya. Biduk rumah tangganya dengan Donwori -bukan nama asli- sepertinya bakal segera berakhir di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya.

Tapi, bukan Donwori yang menggugat cerai. Sebab, justru Karin yang mengajukan gugatan dengan alasan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Aku wis kesel (aku sudah capek, red) dipukuli terus-terusan. Kemarin hidungku sampai berdarah-darah. Enggak bisa buat makan tiga hari," kata Karin mengawali pembicaraan dengan Radar Surabaya awal pekan lalu.

Menurut Karin, suaminya bertemperamen tinggi. Setiap marah pasti main tangan.

Tapi saat peristiwa KDRT terakhir, Karin seolah jadi samsak. Donwori benar-benar marah sehingga menghajar Karin hingga berdarah-darah.

Lantas, mengapa Donwori sampai kalap menghajar Karin? Rupanya Karin menjalin asmara dengan pria lain -sebut saja Donjuan- yang juga mitra bisnisnya.

Donwori melihat komunikasi melalui aplikasi pesan WhastApp antara Karin dengan Donjuan. “WA-ku sama selingkuhan ketahuan," tutur Karin.

Seorang ibu rumah tangga di Surabaya ini punya jiwa dagang baik. Otak bisnisnya jalan meski rumah tangganya berantakan gara-gara selingkuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News