Dari Pulau Kanguru ke Uluru: Warga Indonesia Rela Tinggal di Pedalaman Australia demi Status

Ketika pindah pada tahun 2017 dan menetap sampai 2020, Raymond mengatakan jarang bepergian dan hanya fokus bekerja di pabrik manufaktur setempat selama 10-12 jam sehari.
"Untuk tinggal lumayan enak, tapi kehidupan sosialnya kurang karena wilayah regional," kata Raymond tentang South Coast.
Dengan jurusan dan pengalaman kerjanya di bidang 'aerospace engineering' atau teknik penerbangan, Raymond yang berasal dari Padang mengajukan visa Pekerja Terampil Regional subclass 489.
Syaratnya, ia harus bekerja di bidang yang bersangkutan selama satu tahun dan tinggal di South Coast selama dua tahun, sebelum mengajukan PR.
Sembilan bulan setelah mengajukan, Raymond akhirnya mendapatkan PR dan pindah kembali ke Melbourne pada Januari 2021.
Menurut Raymond yang kini berusia 29 tahun, jalur regional ini patut dicoba, terutama bagi yang pekerjaannya sesuai.
"Sebenarnya tergantung pekerjaan sih, kalau saya waktu itu enggak tahu hoki atau bagaimana, tapi saya dapat pekerjaan yang lumayan," kata Raymond.
"Menurut saya worth it, tapi kalau pekerjaannya enggak sesuai bidang ya might be a different story."
Sejumlah warga Indonesia yang ingin tinggal secara permanen di Australia rela mengambil keputusan besar demi mendapatkan izin, termasuk pindah ke wilayah pedalaman
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan