Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia

Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia
Dewi Ratnawulan bekerja di Rapid Asia di Bangkok Thailand. (Foto: Supplied)

"Juga kebijakan new normal dipatuhi cukup baik. Meski sudah lebih rileks, tapi warga masih menggunakan masker di tempat umum kecuali di warung," ujar Bekti.

Ketatnya Pembatasan di Kamboja

Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia Photo: Warga asal Indonesia Muhi Usamah PhD (kanan), manager pada salah satu project UNDP di Kamboja. (Supplied: Muhi Usamah)

 

Muhi Usamah kini menjadi Project Manager pada salah satu program UNDP di Kamboja. Ia menangani manajemen risiko bencana dan sistem peringatan dini di negara itu.

"PBB punya contingency plan. Kantor kami di Phnom Penh akan dibuka kembali dengan ketentuan social distancing mulai 1 November mendatang," ujar Muhi ketika dihubungi wartawan ABC Farid M. Ibrahim.

Alumni S3 dari University of Melbourne, Australia, ini bekerja untuk badan PBB tersebut di Kamboja sejak September 2017.

"Pandemi ini tentunya berdampak pada pekerjaan kami," ujarnya.

Adanya kebijaan 'zero contact' yang diterapkan Pemerintah Kamboja, kata Muhi, telah berdampak kepada proses pembejalaran yang diperuntukkan bagi aparat pemerintah setempat.

"Saya bekerja di kantor PBB dan di kantor Kementerian Sumberdaya Air dan Meteorologi di sini. Proses pemberdayaan SDM aparatur jadi terhambat karena semuanya terhenti. Kantor pemerintah ditutup dan akses konsultan untuk datang ke Kamboja juga ditutup," papar Muhi.

Di tengah pandemi COVID-19, tidak sedikit warga Indonesia yang tinggal dan bekerja sebagai staf internasional di negara lain terpaksa menyesuaikan diri sesuai keadaaan negara tempat mereka bekerja

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News