Daripada Mubazir, Bandara Kertajati Diusulkan Jadi RSD COVID-19

Daripada Mubazir, Bandara Kertajati Diusulkan Jadi RSD COVID-19
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daddy Rohanady. (ANTARA/HO-Humas DPRD Jabar)

"Memang, andai hal itu disetujui semua pihak terkait, pasti cukup banyak pasien dari kabupaten seputar Kertajati bisa dilayani."

"Sebut misalnya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, bahkan Kabupaten dan Kota Cirebon. Bahkan, mungkin untuk pasien se-Jawa Barat," kata dia.

Menurut dia akses dari dan ke Bandara Kertajati relatif mudah dan bisa melalui Tol Cipali dan bisa pula lewat jalan arteri Kadipaten-Jatibarang.

"Hal lainnya, jika perawatan dilakukan di sana, pasti jauh dari menularkan kepada masyarakat awam," kata dia.

Daddy juga menyebut Bandara Kertajati tidak kalah luas dibanding bandara lain yang ada di tanah air.

Mencapai hingga 1.040 hektare (dari total rencana 1.800 hektare), Bandara Kertajati hanya dikalahkan Bandara Soekarno Hatta.

Oleh karena itu, kata Daddy, dengan lahan seluas itu, Bandara Kertajati bisa disulap menjadi rumah sakit terluas di Indonesia.

"Luas lahan seperti itu memang jauh melebihi luas RSUP mana pun kalau toh mau dikembangkan. Bahkan masih sangat leluasa jika di salah satu sudutnya dijadikan tempat pemakaman umum (TPU)," katanya.

Seorang anggota DPRD Jawa Barat mengusulkan Bandara Kertajati diubah menjadi RSD COVID-19, dengan alasan daripada mubazir.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News