Daripada Nostalgia

Oleh Dahlan Iskan

Daripada Nostalgia
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Tujuan akhir saya kali ini: Lebanon. Negeri kecil yang terjepit itu. Israel di selatannya. Syria di utaranya. Laut di baratnya. Untung ada langit di atasnya.

Tapi tidak ada penerbangan ke Beirut. Langsung dari Jakarta. Pilihannya sih banyak: lewat Istanbul, Turki.

Lewat Dubai. Atau Abu Dhabi. Dua kota di Uni Emirat Arab.

Atau lewat Muscat di Oman. Atau lewat Jeddah, Arab Saudi. Masih bisa lewat Cairo, Mesir.

Pilihan saya: lewat Doha. Di Qatar.

Sekalian saya ingin tahu: perkembangan terbarunya. Setelah dikucilkan selama dua tahun. Oleh Arab Saudi dan sohibnya: Emirat Arab, Bahrain, Oman dan Kuwait.

Sebenarnya ingin juga lewat Oman. Ingin nostalgia: ke situlah saya ke luar negeri pertama. Dalam hidup saya.

Itu 40 tahun lalu. Saat saya masih wartawan pemula. Harus meliput ketegangan di Salalah. Perbatasan Oman dengan Yaman (Hadramaut).

Kemampuan bahasa Arab saya ternyata tidak ada apa-apanya. Hanya bisa membedakan mana itu doa. Dan mana itu pengumuman pramugari yang diucapkan dalam bahasa Arab

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News