Data FAO: Mekanisasi Pertanian Indonesia Naik Pesat

Data FAO: Mekanisasi Pertanian Indonesia Naik Pesat
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto dok Kementan

Alsintan tersebut berupa rice transplanter, combine harvester, dryer, power thresher, corn sheller dan rice milling unit, traktor dan pompa air. Pada tahun 2015, bantuan Alsintan sebanyak  56,785 unit, tahun 2016 naik menjadi  148,804 unit.

Sedangkan  pada tahun 2017 sebanyak 84,381 unit, dan pada tahun 2018 sebanyak 126,942 unit. Tahun 2019, Kementan akan mengalokasikan Alsintan sebanyak 50.000 unit baru terealisasi 30,135 unit.

Alsintan tersebut berupa Traktor Roda dua (20.000 unit), Traktor Roda empat (3.000 unit), Pompa Air (20.000 unit), Rice Transplanter (2.000 unit), Cultivator (4.970 unit) dan Excavator (30 unit).

“Bantuan Alsintan itu merupakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Kita ingin dengan Alsintan mengubah mindset petani dari bertani secara tradisional ke modern. Kita juga ingin usaha tani menjadi lebih efisien,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy di Jakarta, pekan lalu.

Sarwo Edhy mencontohkan, jika pengolahan lahan menggunakan tenaga manusia (cangkul), maka dalam 1 ha sawah diperlukan 30-40 orang, lama pengerjaannya 240-400 jam/ha, sedangkan biayanya mencapai Rp2-2,5 juta/ha.

Sementara dengan Alsintan (traktor tangan), hanya diperlukan tenaga kerja 2 orang, jumlah jam kerja hanya 16 jam/ha dan biayanya Rp900.000-Rp1,2 juta/ha.

"Begitu juga saat panen. Jika menggunakan Alsintan hanya perlu 3 jam sudah selesai, sedangkan kalau menggunakan tenaga manusia perlu waktu 1 minggu," tambahnya.

Keuntungan lainnya adalah saat tanam bisa serentak, karena pengolahan lahan bisa cepat, sehingga petani bisa tanam 3 kali setahun. Kalkulasi pemerintah dengan mekanisasi dapat menghemat biaya produksi hingga 30% dan menurunkan susut panen 10%.

Mekanisasi pertanian di Indonesia terus meningkat sejak lima tahun terakhir. Ke depan, mekanisasi pertanian akan terus didorong untuk meningkatkan efisiensi usaha tani serta meningkatkan gairah anak muda untuk terjun ke sektor pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News