Data Kemenkes: 14 Juta Orang di Indonesia Gangguan Jiwa
Misalnya saja depresi yang bisa menyebabkan gangguan jantung, stroke, dan diabetes. Hal ini tentu menyebabkan biaya pelayanan kesehatan dan asuransi akan meningkat.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) dr Eka Viora SpKJ mengatakan jika ada banyak faktor pemicu seseorang mengalami gangguan jiwa di kantor.
Misalnya saja pelecehan atau pembully-an, intimidasi, serta interaksi dengan atasan dan sejawat.
”Banyak yang tidak menyadari kalau depresi. Akhirnya ada sering absen, pekerjaan tidak tuntas, hingga pindah kerja,” tuturnya.
Sementara itu banyak juga yang enggan untuk mendatangi psikiater dikarenakan takut mendapatkan cap gila.
Eka pun menyarankan setiap perusahaan untuk memiliki klinik yang menangani masalah psikologis karyawannya.
”Pemeriksaan rutin psikologis seseorang juga sebaiknya dilakukan. Tidak hanya pemeriksaan psikis saja,” ujar Eka. (lyn)
Pemerintah mengajak semua sektor untuk meminimalisir gangguan jiwa yang muncul di tempat kerja.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Lestari Moerdijat: Gaya Hidup Sehat Harus jadi Perhatian Bersama
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- KPK Cecar Dirut EKI Satrio Wibowo soal Pengadaan APD Covid-19
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Dirut Energy Kita Satrio Wibowo